Gdansk - Asisten pelatih Jerman Hansi Flick tersandung masalah gara-gara sebuah kelakarnya. Menyebut-nyebut helm baja, ia malah diserang publik Jerman sendiri, dan kemudian minta maaf.
Helm baja diucapkan Flick menanggapi kemungkinan timnya menghadapi tendangan-tendangan bebas yang sangat keras dari Cristiano Ronaldo, menjelang pertandingan Jerman melawan Portugal hari Sabtu besok.
"Saya pikir kami butuh helm baja dan membuatnya sebesar mungkin," gurau dia.
Hanya beberapa jam setelah ucapan dia beredar di media massa, bermunculan kritik karena kata helm baja – dalam bahasa Jerman stahlhelm – mengandung konotasi-konotasi milter. Helm itu tak cuma merujuk pada helm (pelindung kepala) yang pernah dipakai tentara Jerman di Perang Dunia (I & II), tapi juga, sebuah organisasi militer pasca Perang Dunia I.
“Saya minta maaf atas komentar saya yang patut disayangkan, karena telah menimbulkan iritasi-iritasi,” demikian Flick dalam pernyataan terakhirnya, dikutip Reuters, Jumat (8/6/2012).
“Ini kesalahan verbal yang seharusnya tidak memunculkan impres-impresi yang keliru. Bukan gaya saya menggunakan kosakata militer untuk isu-isu keolahragaan.
“Saya minta maaf atas ekspresi saya pada konferensi pers tersebut, dan saya marah pada diri sendiri karena saya tahu betapa sensitifnya kami dengan isu-isu seperti ini.”
Terkait sejarah masa lalunya, delegasi dari tim Jerman pada 1 Juni lalu mengunjungi bekas kamp konsentrasi Nazi untuk membantai sekitar 1 juta kaum Yahudi di Auschwitz, Polandia.
»» READMORE...
Helm baja diucapkan Flick menanggapi kemungkinan timnya menghadapi tendangan-tendangan bebas yang sangat keras dari Cristiano Ronaldo, menjelang pertandingan Jerman melawan Portugal hari Sabtu besok.
"Saya pikir kami butuh helm baja dan membuatnya sebesar mungkin," gurau dia.
Hanya beberapa jam setelah ucapan dia beredar di media massa, bermunculan kritik karena kata helm baja – dalam bahasa Jerman stahlhelm – mengandung konotasi-konotasi milter. Helm itu tak cuma merujuk pada helm (pelindung kepala) yang pernah dipakai tentara Jerman di Perang Dunia (I & II), tapi juga, sebuah organisasi militer pasca Perang Dunia I.
“Saya minta maaf atas komentar saya yang patut disayangkan, karena telah menimbulkan iritasi-iritasi,” demikian Flick dalam pernyataan terakhirnya, dikutip Reuters, Jumat (8/6/2012).
“Ini kesalahan verbal yang seharusnya tidak memunculkan impres-impresi yang keliru. Bukan gaya saya menggunakan kosakata militer untuk isu-isu keolahragaan.
“Saya minta maaf atas ekspresi saya pada konferensi pers tersebut, dan saya marah pada diri sendiri karena saya tahu betapa sensitifnya kami dengan isu-isu seperti ini.”
Terkait sejarah masa lalunya, delegasi dari tim Jerman pada 1 Juni lalu mengunjungi bekas kamp konsentrasi Nazi untuk membantai sekitar 1 juta kaum Yahudi di Auschwitz, Polandia.

Milan - Hanya dua hari jelang laga pertamanya menghadapi Spanyol, Italia dinilai Cesare Maldini masih punya banyak kekurangan. Selain tak memiliki penyerang tengah, serangkaian hasil laga ujicoba juga dianggap mengecewakan.
Jakarta - Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengaku menjagokan Spanyol di Piala Eropa 2012. Sementara itu Wakil Ketua Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menggungulkan Jerman.
Nyon - Tim nasional Belanda mendapatkan perlakuan bernuansa rasisme dalam sesi latihannya di kota Krakow, Polandia. Laporan kejadian tersebut pun sudah diketahui UEFA.
London - Suporter Inggris kabarnya tidak terlalu bernafsu untuk menonton langsung pertandingan timnya di Piala Eropa 2012. Supaya tetap laku, harga tiket pun diturunkan.
Laga melawan Luksemburg di Parma, 29 Mei mendatang, bukan cuma jadi persiapan Italia jelang Piala Eropa 2012. Laga ini khusus didedikasikan untuk kaum hawa.